Ramai Di Medsos Salah Satu Siswa SMP Jadi Korban Bullying Saat MPLS

Ramai Di Medsos Salah Satu Siswa SMP Jadi Korban Bullying Saat MPLS
Foto: ilustrasi

CIANJUR | Salah satu siswi baru di SMPN 1 Sindangbarang, AD (12) diduga jadi korban bullying (perundungan) dan tindak kekerasan oleh salah satu siswi saat berlangsungnya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Pasca kejadian itu, AD yang hingga kini mengalami trauma berat hingga susah untuk buang air kecil.

Salah satu keluarga AD ( korban ) yang enggan disebutkan namanya, mengatakan, kejadian bermula saat AD mengikuti kegiatan fashion show di masa MPLS.

Kemudian, AD langsung dihampiri salah satu siswi lainnya tanpa ada ucapan, langsung melakukan tindakan dugaan penganiayaan.

“ Pelaku ini langsung melakukan pemukulan dibagian punggung, tepatnya punggung bawah dekat pantat sebanyak lima kali. Bahkan sebelumnya setiap AD jajan suka diambil sama si pelaku ini,” kata dia, Sabtu (20/7/2024).

Sebelum kejadian, pelaku sudah diingatkan oleh teman-temannya jangan sampai ada kekerasan fisik. Dia menambahkan, keponakannya itu sekarang mengalami trauma berat pasca kejadian itu.

“Sekarang AD trauma. Terlihat dari raut mukanya yang mendadak murung. Kemarin AD sempat mengalami kesakitan kalau kencing, mungkin gara-gara dipukul bagian punggung,” paparnya.

Menurut dia, pihak kepolisian sempat melakukan mediasi. Namun ia sempat mempertanyakan sikap dari pihak sekolah yang seolah membela pelaku yang sudaj melakukan tindakan bullying dan penganiayaan terhadap keponakannya.

Bahkan, sebelumnya ada intimidasi dari pihak sekolah kepada ayah dari AD. Gurunya pun terkesan memihak kepada pelaku.

” Hingga dimediasi di Polsek Sindangbarang. Yang saya pertanyakan kok bisa ayahnya AD diintimidasi dengan perkataan jangan sampai ada laporan naik di media, takut ramai,” ungkapnya.

Kapolsek Sindangbarang, Iptu Dadang Rustandi membenarkan, telah memediasi antara keluarga korban dan keluarga pelaku. Namun, ia membantah adanya dugaan perundungan.

“Sudah selesai, tapi bukan kategori perundungan atau bullying kalau lihat dari kronologisnya,” kata Iptu Dadang.

Sementara itu, wartawan Besinfo yang mencoba mengkonfirmasi mengenai kejadi tersebut kepada pihak Kepala SMPN 1 Sindangbarang, saat dikonfirmasl lewat pesan singkat tidak dibalas bahkan telepon tak dijawab.(Der)