Kyai Erfan Dukung Gus Farhan Gantikan Posisi Gus Miftah
BELITAR | Di tengah upaya Presiden Republik Indonesia mencari tokoh pengganti Gus Miftah yang mengundurkan diri dari Jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pemeliharaan Sarana Keagamaan, Kyai Erfan Hidayatullah M.Si, Pengasuh Ponpes Hidayatul Huffadz Asembagus Situbondo, dukung Gus Farhan untuk gantikan Gus Miftah.
Menurut Kyai muda alumni Fakultas Dakwah IAI Ibrahimy Sukorejo tersebut, Gus Farhan memilki kapasitas yang memadai menggantikan Gus Miftah.
Terkait pengalaman, Kyai Erfan menjelaskan bahwa Gus Farhan pernah menjabat stafsus Menpora, selain itu, dari sisi gerakan keagamaan, tokoh muda ini memilki concern dalam dunia sholawat, terbukti ia mendirikan Majelis Sholawat Arro'iyah Indonesia.
Lebih lanjut, Kyai Erfan menggambarkan sosok Gus Farhan sebagai tokoh muda yang memiliki pergaulan lintas agama, selain dekat dengan tokoh-tokoj muslim, Gus Farhan juga bergaul dengan tokoh-tokoh di luar islam.
"Soal kapasitas ilmu keagamaan, saya tidak ragu terhadap Gus Farhan, selain alumni IAIN Sunan Kali Jogo Yogyakarta, beliau juga santri yang bisa baca kitab kuning yang menjadi khazanah spesifik pesantren salaf," imbuh Kyai Erfan.
"Secara popularitas, Gus Farhan memang tidak populer sebagai penceramah seperti Gus Miftah, tapi, untuk menjadi utusan khusus Presiden kan tidak harus populer sebagai penceramah, yang terpenting paham isu-isu kerukunan beragama dan sarana prasarana keagamaan dalam konteks pembangunan negara, posisi itu kan bukan sekedar mengurus pengajian atau jadwal ceramah agama, tapi bagaimana mengelola dinamika kerukunan umat beragama menjadi salah satu kekuatan yang menopang kemajuan bangsa," tegas Kyai Magister Komunikasi Media Jebolan Pascasarjana Unair itu dengan senyuman khas.
Pengunduran diri tersebut dilakukan Gus Miftah setelah videonya ramai di jagad media sosial terkait ucapan ' goblok ' yang di niati bercanda oleh Gus Miftah terhadap penjual es teh tersebut mendapat kecaman keras dari Nitizen dan di nilai sebagai bentuk penghinaan.
Penulis : Rest