Hasil Akhir Peltihan Tim Siaga Bencana Dampingan YEU Cianjur, Siap Terjun Kelapangan dalam Situasi Darurat

Hasil Akhir Peltihan Tim Siaga Bencana Dampingan YEU Cianjur, Siap Terjun Kelapangan dalam Situasi Darurat
Yakum Emergency Unit Cianjur, Poto bersama di acara pelatihan

Cianjur | 5 Tim Siaga Bencana dari 5 desa terdampak gempa yang didampingi Yakkum Emergency Unit (YEU) Cianjur, tampak sudah layak diperhitungkan keberadaannya. Pasalnya berbagai pelatihan peningkatan kapasitas menjadi tim siaga bencana atau relawan sudah banyak yang disampaikan, sehingga mereka harus siap turun langsung kelapangan untuk menjadi tim siaga bencana. 

Selain materi yang mereka terima dari berbagai narasumber, tentunya berdasarkan pengalaman yang mereka alami selama gempa kemarin sudah cukup memberikan mereka bekal untuk menjadi relawan. 

Dikatakan salah seorang pendamping desa siaga bencana Mesih Andana dari YEU yang akrab disapa Aan, dari serangkaian pelatihan yang diselenggarakan YEU, tim siaga desa dampingan dari 5 desa, bisa semakin paham terkait apa-apa yang menjadi perhatian dalam mengkomunikasikan beberapa hal terutama di saat kondisi darurat atau krisis bencana.

"Karena untuk sistem informasi ini ada regulasi yang Harus dipatuhi terutama dalam kesiapsiagaan dan merespon saat kondisi tertentu. Artinya tidak bisa sembarang, jadi bagaimana pentingnya regulasi yang disampaikan di dalam latihan bisa meningkatkan pemahaman pengetahuan teman-teman di desa terutama untuk bagian peringatan ini itu bisa lebih baik, " tuturnya menjelaskan.

Terakhir Aan menyampaikan, berdasarkan pengalaman kemarin, diharapkan bisa menambah pemahaman tentang bagaimana mengkomunikasikan kondisi yang terjadi di masyarakat dengan lebih presisi, jadi dengan adanya komunikasi yang baik itu tentunya akan mempengaruhi atau menghasilkan respon yang lebih tepat sasaran, lebih teratur tidak tumpang tindih di antara para pemberi informasi atau bantuan. 

"Dengan terjadinya gempa 21 November tahun lalu, itu mampu menggugah kesadaran mereka (Tim siaga desa dampingan) akan pentingnya kesiap-siagaan menghadapi bencana. Saya sendiri melihat proses yang luar biasa dari awal yang mungkin berdasarkan pengalaman kemudian mencoba merespon di daerah atau desa masing-masing dan sekarang sudah makin lengkap dengan ditambahi beberapa pengalaman yang dari teman-teman alami. Semoga kedepan bisa menjadi poin-poin penting yang pada akhirnya mereka bisap mengaplikasikan di lingkungan masyarakatnya langsung," harapnya.

Project Manager YEU Eli Sunarso, menambahkan, untuk hari terakhir pelatihan peningkatan kapasitas, ada penambahan materi pengoperasian Handy Talky yang berkaitan dengan penggunaan radio dengan tujuan untuk mempermudah penyampaian pelaporan, karena kalau melalui telpon cellular terkadang ada hambatan seperti jaringan terganggu yang mengakibatkan sinyal hilang.

"Dalam hal ini BPBD punya sistem peringatan dini, berkomitmen untuk membina tim siaga desa dampingan YEU dan bahkan frekuensinya pun silakan dipakai untuk fungsi-fungsi kepentingan yang berkaitan dengan penanggulangan bencana yang tentunya dengan komunikasi yang etis dan efektif. Untuk legalitasnya memang masih numpang ke BPBD jadi aman selama frequencynya sama dan tadi juga setelah penyampaian materi dilakukan simulasi bagaimana menyikapi situasi dilapangan saat terjadi bencana, " tambahnya.

(Shandi R.A)