Birukan Pendopo Tumaritis Cianjur, Wasekjen Jovan Bersama Ribuan Masyarakat Sambut Kedatangan SBY
CIANJUR | Rabu 10 Januari 2024, Wasekjen Jovan beserta ribuan Masyarakat birukan Cianjur menyambut dengan antusias kedatangan ketua majelis tertinggi partai Demokrat sekaligus mantan Presiden RI Ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung ke Cianjur.
Acara temu sapa yang diselenggarakan di Pendopo Tumaritis Kabupaten Cianjur dengan mengangkat tema " Masyarakat tidak boleh susah, hari makin sejahtera " tersebut digagas oleh Wasekjen DPP Partai Demokrat, Agust Jovan Latuconsina, yang juga merupakan Caleg DPR RI Dapil Jabar 3.
Acara turut dihadiri Wakil Ketua MPR RI Prof.,DR.Syarifudin Hasan, Kepala Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief, ketua DPD Partai Demokrat provinsi Jawa Barat Anton Suratto, dan ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Cianjur Hj.Lllis Boy.
Pada kesempatan tersebut Jovan mengungkapkan kegiatan yang mengambil tema, rakyat tidak boleh susah dan harus makin sejahtera ini dihadiri langsung Presiden RI ke-6, Bapak SBY. Dalam acara tersebut hadir Ibu-ibu Majelis Taklim, pegiat UMKM, Ibu-ibu lansia, kader-kader Posyandu, dan juga orang tua siswa penerima beasiswa PIP yang saya salurkan dengan Total peserta yang hadir mencapai 1700 orang.
“tadinya Saya mengundang 1000 orang, mengingat kapasitas tempat ini, ternyata hari ini yang datang mencapai 1700 orang, Ini menunjukan betapa masyarakat Cianjur kangen dan antusias ingin bertemu dengan Pak SBY," ungkapnya.
“Kegiatan yang merupakan bagian dari masa kampanye, sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan dari KPU. Alhamdulillah, Pak SBY selain berkenan hadir dan juga sekaligus membantu kampanye kami para Caleg Partai Demokrat, di Kabupaten Cianjur,” tambah Jovan.
Dengan kehadiran SBY menyapa masyarakat Cianjur, Demokrat berharap target perolehan kursi legislatif, baik di tingkat pusat, daerah tingkat I maupun daerah tingkat II dapat tercapai. Dengan demikian, slogan Rakyat tidak boleh susah dan harus makin sejahtera akan dapat direalisasikan dengan cepat serta menjadi kenyataan.
(Deri Lesmana)