Audensi Terkait Pungli Traktor Tenaga Ahli Partai Politik Di Cianjur

Audensi Terkait Pungli Traktor Tenaga Ahli Partai Politik Di Cianjur
Poto: Audensi JIM Pungli Traktor

CIANJUR | Jaringan intelektual muda (JIM) sebagai agent of social control, akan mengawal sampai kasus Aspirasi traktor dari salah satu anggota dewan lewat Tenaga Ahlinya dan juga calon anggota legislatif “caleg” yang di bagikan kepada gapoktan di Kabupaten Cianjur, namun dalam pembagian aspirasi tersebut menjadi polemik. 

Tepat hari ini Jaringan intelektual muda ( JIM ) Alhamdulillah melakukan audiensi bersama dinas pertanian, terkait temuan dilapangan. Audiensi dimulai pada pukul 10 : 30 sampai 11 : 30 di hadiri Kadis sekaligus didampingi kabid sarana prasarana dinas pertanian kabupaten cianjur, Jawa Barat Senin 12/2/2024 siang tadi.

Beberapa hal yang menjadi temuan kami di lapangan, yang kami pertanyakan terkait bantuan aspirasi yang berbentuk unit traktor.

Selain itu, kami juga menanyakan dinas yang mendapatkan jatah dari hasil penebusan aspirasi sebesar Rp 6.000.000 jt per unit untuk menebus traktor, dimana oknum caleg DPRD dapil 2 partai tersebut meminta sejumlah uang kepada para gapoktan.

" Alhamdulillah jawaban KADIS pertanian, bahwasanya kepala dinas pertanian tidak mengetahui adanya bantuan aspirasi dari anggota dewan provinsi jawa barat traktor ke cianjur. ketika mengetahui adanya penebusan sebesar 6.000.000 jt rupiah, kepala kadis pun sedikit kaget.

Hasil jawaban yang di berikan kabid sarana dan prasarana, bahwasanya tanda tangan tertulis menurut konfirmasi gapoktan yang terdaftar pada simluhtan itu di ternyata tanda tangan tersebut di tanda tangani oleh sekertaris dinas pertanian, maksudnya untuk menyamakan bahwa gapoktan tidak boleh menerima bantuan lagi.

"Masih kepala dinas boleh mendapatkan bantuan lagi, bilamana sper waktunya sudah mencakup 3 tahun itupun harus berbeda bentuk bantuan nya.

Alif ketua JIM Sedangkan data yang kami dapatkan ada beberapa gapoktan yang sudah menerima bantuan dan belum sper 3 tahun mendapatkan bantuan aspirasi lagi. 

"Bantuan pun masih bentuk yang sama, sehingga kami terus melakukan upaya advokasi dan masih mengumpulkan bukti bukti lainnya, apakah betul pihak dinas tidak mendapatkan setoran dari oknum yang mengaku sebagai Tenaga Ahli anggota DPRD Provinsi Jawa Barat itu," Ungkapnya.

Laporan: Deri L