Aksi Penyegelan Perusahaan Hebel di Sukaluyu Cianjur, Berujung Ricuh

Aksi Penyegelan Perusahaan Hebel di Sukaluyu Cianjur, Berujung Ricuh
Foto: situasi kericuhan di depan Perusahaan Hebel Sukaluyu

Cianjur | Bermula pada hari Kamis 24/05/2024 sekira 13:30 WIB, sekelompik orang yang berjumlah sekitar 60 orang mendatangi PT Bangun Ringan Perkasa (BRP), perusahaan yang memproduksi hebel di Jalan Raya Bandung KM 10 Kampung Tungturunan, Desa Hagarmanah, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, Jawa Barat, langsung melakukan penyegelan.

 

Keesokan harinya mereka mendatangi perusahaan dan melakukan pemaksaan terhadap semua karyawan yang sedang beraktivitas, sehingga memicu kekisruhan. Adapun ciri-cirinya pria berbadan besar dan berkulit hitam dengan membawa surat kuasa dari pemilik awal pabrik Josep Joemono.

 

Atas kekisruhan itu Polisi dan TNI pun turun tangan mengamankan, serta berjaga-jaga mengingat adanya informasi akan ada aksi susulan.

 

Menurut security perusahaan tersebut Sony, kejadian itu memang benar adanya bahwa kemarin datang puluhan orang dengan memaksa semua pekerja untuk tidak melakukan aktivitas pekerjaan di perusahaan, tadi siang mereka datang lagi sekitar 30 orang dengan melakukan penyegelan di perusahaan.

 

"Memang benar kemarin datang puluhan orang berwajah hitam bebadan tegap, memaksa karyawan untuk berhenti bekerja di perusahaan, namun saya jawab, itu permasalahannya coba di bicarakan dengan pimpinan perusahan soalnya kita disini selaku security hanya menjalankan tugas saja," ucapnya,

Bahkan tidak hanya itu, selain mengancam para pekerja mereka juga melakukan penyerangan yang berujung bentrokan dengan aksi saling lempar batu. Sehingga satu petugas polisi mengalami luka yang cukup serius," sambungnya.

 

Kapolsek Sukaluyu, Kompol Yayan Suharyana membenarkan adanya peristiwa pengusiran karyawan secara paksa di PT BRP atau pabrik Hebel oleh puluhan orang yang betubuh tegap dengan kulit hitam.

 

"Upaya yang kami kami lakukan (Anggota Polsek Sukaluyu) dibantu personil Polres Cianjur dan anggota TNi masih melakukan penjagaan di lokasi PT BRP guna mengantisipasi terjadinya aksi susulan," katanya.(Red)